Bima-Wera, Realnews.id - Akibat pembukaan jalan baru menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Tawali Kecamatan Wera Kabupaten Bima NTB sejauh lebih kurang 200 meter dikeluhkan pihak sekolah SMKN 1 Wera.
Keluhan itu disebabkan karna pagar sekolah yang dirobohkan masyarakat untuk pembukaan jalan baru tersebut sampai saat ini belum diperbaiki kembali selayaknya posisi semula
Hingga kini kondisi halaman sekolah yang berbatasan dengan jalan hanya dipagari sealakadarnya untuk keamanan sesaat demi menanggulangi ternak yang berkeliaran disekitarnya dan meminimalisir anak sekolah yang keluar melalui pintu selain gerbang sekolah.
Kasek SMKN 1 Wera, Tursana S.Pd yang dikonfirmasi diruang kerjanya sabtu (13/7) mengeluhkan ternak yang keluar masuk dihalaman sekolah yang menyebabkan kerusakan dan mengotori halaman akibat kotoran yang tercecer.
Selain ternak yang bebas keluar masuk, juga sangat memprihatinkan akibat anak sekolah yang tidak bisa terpantau meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran
"Dengan kondisi seperti ini maka pŕoses KBM tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, faktor kerusakan pagar ini harusnya masyarakat tidak biarkan terus begini dan yang merugi masyarakat juga karena demi pendidikan anak anaknya", jelasnya.
Oleh sebab itu lanjutnya masyarakat harus memperbaiki kembali pagar itu demi keamanan dan ketertiban pelaksanaan KBM, menyadari kondisi permasalahan ini saya telah kordinasikan dengan Kepala Desa yang baru ini untuk bisa mencarikan solusinya namun hingga kini belum ada tindak lanjut, dalam waktu dekat saya akan mengkordinasi kembali dengan Pak Kades.
Disinggung satu lokal bangunan milik SMKN yang berada di tengah jalan yang andai bisa dirobohkan untuk tidak menghalangi jalan? Kasek menginginkan untuk tidak dirobohkan sebab bangunan tersebut milik negara yang dibangun dengan anggaran negara " jadi tidak boleh dirobohkan mengingat antara jalan dengan sekolah sama sama dipentingkan untuk kebutuhan masyarakat, kalau menyangkut jalan yang pas dengan gedung, dibicarakan saja dengan pihak SMAN 1Wera agar dibuatkan pengkolan dengan sedikit mengambil halaman sekolah SMA.
Hal senada juga dikeluhkan anggota BPD Desa Tawali Adhar S, Pd
"Khusus Masyarakat Dusun Nggarorandi harus bertanggung jawab karna pernyataam mereka pada saat itu bahwa jln yang di buka di SMKN 1 Wera akan di buatkan pagar dan sertu, saya selaku sebagai anggota BPD akan ada upaya koordinasi tindak lanjut bersama masyarakat dan pemerintah desa tawali".
Sementara Kades Tawali Abdul Muis, A.Ma yang dimintai tanggapanya menjelaskan kalau menyangkut masalah pagar "saya nggak tahu bagaimana komunikasi Penjabat Kades Tawali pada saat itu, apakah perbaikan pagar itu dilakukan oleh pihak sekolah atau Masyarakat", jelasnya
singkat sembari mengarahkan untuk konfirmasi ke PJ.
Sementara penjabat Kades Tawali saat itu, Edyson, SE sudah dikonfirmasi melalui pesan via watshap menyatakan pagar sekolah itu sudah dipagar langsung pada saat itu cuma kalaupun terjadi kerusakan saat ini menjadi tanggung jawab sekolah.
Sebagai informasi, pembukaan jalan baru lintas menuju pemakaman umun tersebut sebelumnya adalah bagian dari halaman sekolah SMKN 1 Wera yang berbatasan langsung dengan SMAN 1 Wera, namun akibat masyarakat membutuhkan jalan pintas menuju kuburan maka halaman sekolah di belah untuk dijadikan jalan.
Selain kepentingan jalan lintas menuju kuburan jalan itu menjadi akses untuk kebutuhan tata kota yang menghubungkan langsung dengan jalan utama puskesmas wera sehingga ratusan masyarakat Desa Tawali pada saat itu (tahun 2018) melakukan aksi masa pembukaan jalan. (Rn02)
COMMENTS