Bima, Realnews.id -Perkelahian antar pelajar kembali terjadi, kali ini terjadi dilingkungan sekolah SMKN 1 Wera selasa, (16/7/19).
Dalam perkelahian ini melibatkan pelajar asal desa oi tui dengan pelajar asal Desa Wora kecamatan Wera Kabupaten Bima NTB.
Berdasarkan informasi media ini terduga pelaku tiga orang, dua diantaranya diduga bukan pelajar sedangkan satu orang pelajar yang belum tahu jelas asal sekolanya.
Sedangkan korban pembacokan dua orang berasal dari Desa oi tui yang diantaranya satu orng pelajar SMKN 1 Wera kelas tiga, edi kurniawan 17 tahun mengalami luka robek serius dilengan tangan kanan dan satu orang masyarakat, dahlan 43 tahun mengalami luka robek berat di bagian perut.
Salah satu guru SMKN1 wera inisial ADH yang dikonfirmasi di sekolahnya menjelaskan bahwa perkelahian pembacokan terjadi sekitar pukul 08.30 dihalaman depan sekolah ini dengan kronologis kejadian terduga memasuki halaman sekolah " mereka masuk menuju tempat lapangan olah raga disaat siswa diberikan pengarahan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) untuk mencari orang dan setelah itu siswa pada berhamburan hingga terjadi perkelahian, jelasnya.
Ditambahkan untuk dua kurban pembacokan kayaknya luka serius sehingga langsung dilarikan kepuskesmas Wera dan informasi saat ini sudah dirujuk ke RSUD
Sementara kapolsek wera IPDA REJOICE BENEDICTO MANALU, S.Tr K memberikan penjelasan kepada masyarakat oi tui bahwa pelaku akan segera ditangani karna buser polres Bima Kota saat ini dalam perjalanan menuju Wera " saya jamin 99% terduga pelaku akan segera di tangkap karna sudah tau keberadanya jadi saya berharap kepada masyarakat oi tui untuk tenang jangan sampai melakukan tindakan yang melanggar hukum karna itu akan menjadi masalah yang lain lagi. Jelasnya.
Sebagai informasi, penyebab perkelahian ini banyak yang menduga karna masalah lama yang sebelumnya antara pelajar asal desa oi tui dengan pelajar asal Desa wora seringkali terjadi perkelahian.
Menurut salah satu sumber yang tidak ingin namanya di ekspor mengatakan sebelum perkelahian disekolah, mereka libih dulu baku pukul dilapangan lalu dilerai masyarakat sehingga mereka bubar dan setelah itu mereka lanjutkan disekolah " awalnya mereka baku pukul dilapangan ini tapi dilerai, saya kaget mereka lanjutkan baku bacok disekolahnya. (Rn02)
COMMENTS