Bima. Realnews.id - Membahas Pilkada Kabupaten Bima yang sebentar lagi, memasuki tahap penjaringan calon tetap yang akan diusung oleh beberapa partai dan dipinang oleh beberapa kandidat. Terhitung enam bulan ( 6 ) bulan lagi, tapi sangat syarat adu gengsi dan strategi.
Melihat komposisi komposi yang ada pada kubu Iman "Irfan-Heman Edison" kita tarik dari lima (5)! bulan yang lalu, Hae (Herman edison). Adalah calon kuat yang akan di gandeng oleh IDP, dan beredar rumor bahwa sudah direstui oleh pimpinan dan pengurus dipartai PKS sendiri, dan dari tim nya sendiri sudah menyiapkan strategi yang mumpuni, bilamana resmi digandeng oleh IDP.
tapi IDP dan Timnya masih dlm proses penyesuain dan akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkannya karena disebabkan berbagai macam pertimbangan dan teknis.
Tapi tak berhenti disitu, yang mengejutkan lagi publik akhir-akhir ini , muncul nama baru Dr. irfan yg akan berpasangan dengan Hae (Herman Edison) yg diprediksi ibarat pasangan Anies-Sandi punya daya tarik dan magnet kuat tuk menantang pasangan Petahana (incumbent).
disatu sisi riak-riak dan isu yg beredar, dan tak kalah hebohnya, Babe akrab sapaan ( Dahlan.M.Nor ) banyak spekulasi yg bermunculan, beliau tdk akan di gandeng lagi oleh imIDP, dan akhirnya bermunculan opini publik yang liar dan terkesan punya, sisi politik yang tidak jelas.
Variabel dan instrument penting dalam kontestasi pilkada 2020 yg syarat adu gengsi dan ibarat pertarungan hidup mati.
IDP sudah mencoba meyakinkan publik dan sekaligus duta dari partai golkar ini, dengan meminang partai PKB, Gerindra, PPP dan tak menutup kemungkinan masih, ada yang akan dibidiknya lagi, partai Demokrat bukann tidak mungkin merapat ke Kubu IDP dan yang mempunyai potensi kuat lewat gerbong-gerbong mereka (Parpol).
Secara Cost Politik (Petahana) lebih rapi dan terstruktur dalam pengeluarannya, Alur cost flow dan manajemen nya.
Program dan visi-misi untuk IDP-Dahlan belum ada gagasan baru, yang nampak dari segi sentuhan kembali untuk bisa memikat kembali. Artinya masih minim, hanya saja mengevaluasi apa sudah tercapai selama masa jabatannya empat tahun itu.
Kubu Iman ( Irfan-Herman Edison ) sendiri, dalam satu pekan ini sedang menebarkan pesona, masif bergerak, dan konsolidasi ditiap kecamatan dan desa-desa. Yakni bisa dibaca target mereka menjaring suara millenial dan membawa motto dan slogan Bima baru.
Kubu iman sendiri sudah mengklaim, bahwa partai Hanura dan PDI P sendiri sudah pasti merapat ke kubu mereka, dan tentunya bendera yg diusung dari awal ialah PKS.
HEAD TO HEAD
Secara totalitas pasangan Iman ini, di prediksi sedikit bisa membawa angin segar dan warna tersendiri. Di kancah perpolitikan, bima, karena konsen dan fokus menjaring pemilih millenial, Di kubu Syafaad sendiri terlihat tampak ada yang belum di poles secara menyeluruh. Terlihat dari gestur dan tim mereka, dan bukan tidak mungkin akan disalip oleh kepopuleritasan pasangan lain. Tapi yg terlihat slogan dan jargon perubahan masif di kampanyekan dengan pola sentuhan opini.
Kubu IDP sendiri masih dalam tahap pemantapan, dan konsolidasi walaupun kubu petahana dilihat masih lebih condong defense, karena sekali lagi, petahana elektabilitas survey saat ini masih di atas 70% mendominasi secara system.
Kembali semua hasil itu tergantung dari rancangan dan konsep yang mereka usung dan bisa diterima oleh publik dan masyarakat untuk kemajuan daerah ke depannya. Dan tim atau gerbong khusus penantang petahana harus lebih extra kerja keras dalam mengatur ritme politik dan bisa memberikan sentuhan yang bermanfaat kalau sekali ingin menjadi Fighter Class.
Penulis : Direktur executive LP.K-P-K NTB ( IKSAN)
COMMENTS