Bima, RealNews.id - Demi kelancaran peredaran pupuk bersubsidi, Kepala Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Bima hadir Diaula Kantor Camat Monta guna melakukan sosialisasi atau koordinasi Pupuk Bersubsidi bersama para pengecer di Wilayah Kecamatan Monta, pada Selasa (14/02/2022). Pukul 11.30 wita.
Turut hadir pula dalam rapat Koordinasi Pupuk Bersubsidi dalam Program Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian Kabupaten Bima antara lain, Jajaran Kabid Dinas Pertanian Kabupaten Bima, Kepala UPTD Dinas Pertanian Kec.Monta, Kepala BPP Kecamatan Monta, Danramil 1608-07/Monta di Wakili oleh Babinsa Desa Tangga, Distributor CV Lewa Mori Dan Berkah Utama, serta para Pengecer Pupuk Di Kec.Monta
Dalam penyampaiannya Kadis Pertanian Kab.Bima Hj.Nurma mengatakan agar tidak terjadi pergesekan dikalangan masyarakat petani, terkait pendistribusian pupuk bersubsidi, maka pihak pengecer harus menferivikasi petani yang sudah tertampung dalam RDKK dan yang menjadi tanggung jawab pengecer di setiap desa, agar terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan baik ditingkat petani, pengecer, Distributor dan Pemerintah, karena sesungguhnya penyaluran pupuk bersubsidi menjadi tanggung jawab Distributor dan Pengecer, sementara tugas pemerintah adalah pengawasan. Jelasnya.
Dikatakan pula oleh Kadis Pertanian bahwa dalam rangka menyusun E.Rdkk itu dilakukan oleh Petani dan didampingi oleh penyuluh pertanian, dengan catatan bahwa masyarakat harus memiliki KTP serta NIK dan tertampung dalam Kelompok Tani yang memiliki SIM alias Kelompok Tani yang terdaftar di Dinas Pertanian,
Menyinggung soal kekurangan pupuk, dalam paparannya Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima Hj. Siti Nurma mengatakan tidak ada kekurangan pupuk, dan yang harus mendapatkan pupuk Bersubsidi adalah masyarakat yang tertampung atau tertuang dalam E.Rdkk,
Dalam penyusunan E.Rdkk petani didamping oleh PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) dan petani berhak mendapat alokasi pupuk bersubsidi sesuai dengan E.Rdkk permusim tanam,
Petani yang tertampung dalam Kelompok Tani berhak mendapatkan pupuk Bersubsidi sebanyak 250 Kg/Ha. baik untuk komoditas tanaman padi, Bawang Merah/Putih atau Jagung. Tuturnya.
Lebih lanjut dipaparkan pula bahwa PPL sebagai ujung tombak dalam hal kebutuhan petani harus mampu mensosialisasikan kebutuhan para petani dan penggunanaan pupuk serta pestisida yang baik, selain mensosialisasikan, PPL juga di tuntut untuk respect terhadap persoalan petani yang ada. Tegasnya. (Red).
COMMENTS