 |
| FOTO : Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, S.I.K, M.I.K, usianya belum 5 tahun saat berpose dengan Sang Ibu yang kini selalu menemaninya dimanapun ditugaskan |
Bima, realnews.site.-
“Setelah menjalani semua proses hukum dan kembali ke lingkungan masyarakat masing-masing, saya betul-betul meminta saudara-saudara ini menjauhkan diri dari segala bentuk Tindak Pidana Narkotika dan perbuatan melanggar hukum lainnya. Karena selain merugikan diri sendiri, juga ikut menjerumuskan orang lain.”
Demikian himbau Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, S.I.K, M.I.K, usai memimpin press release pengungkapan Kasus Narkotika Kurun Januari sampai Februari 2024, pada awal Maret kemarin kepada 9 tersangka kasus terkait.
“Bangun hidup baru dengan lebih menekuni agama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Muslim semua, ya?” tanya Eko, yang lantas diiyakan oleh kesembilan tersangka
“Tunaikan sholat. Jangan nunggu kitanya yang disholatkan orang. Nanti juga harus minta maaf kepada orang tua. Karena Ridha Allah terletak kepada ridha kedua orangtua. Terutama Ibu kita. Cium telapak kakinya, karena surga kita ada di situ.” Wejang pria kelahiran Jakarta Timur, 1982 ini lebih lanjut.
 |
| FOTO : Eko kecil yang lahir di Jakarta Timur Tanggal 26 Mei 1982 silam |
Tak nampak raut di balik tudung wajah yang dipakai kesembilan tersangka, namun dengan kepala menunduk mereka kembali mengiyakannya dengan lirih.
Usai memberikan nasihat lainnya. Tak pelak, Eko ‘dihadang’ sejumlah awak media yang tertarik dengan pendekatannya terhadap para tersangka, untuk wawancara.
Menanggapi ketertarikan tersebut, ia mengatakan, bahwa para tersangka tersebut seibarat orang-orang yang terjatuh dalam lubang terdalam.
“Kalau bukan kita yang menolong untuk mengangkat mereka, lalu siapa lagi?” cetusnya.
“Walaupun ibadah saya kurang dan jauh dari kata sempurna, tapi saya berusaha untuk menjadi lebih baik. Namun, sampaikanlah dariku (Nabi Muhammad) walau hanya satu ayat saja,” imbuh Eko menukil Hadis Riwayat Bukhari itu.
Ia berharap adanya tambahan pendekatan lewat agama, dapat menyentuh hati mereka, sehingga kelak menjadi pribadi yang akan memberikan manfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara.
Diketahui, sejak resmi menjabat sebagai Kapolres Bima pada Tanggal 07 Desember 2023 lalu, Eko juga langsung menggagas program yasinan dan do’a bersama dengan semua penghuni Rutan Mako Polres Bima.
“Itu setiap Kamis,” ujarnya. “Tujuannya, tidak lain untuk mengharapkan pahala, ridha, dan berkahnya. Serta memohon, semoga mereka-mereka ini mendapatkan hati yang tenteram selama menjalani proses hukum dan kelak diberikannya jalan yang benar untuk mendapatkan kebaikan dunia akhirat,” terang Eko lagi.
 |
| FOTO : Di awal-awal karirnya sebagai anggota Polri, nampak harmonis dengan isteri tercinta |
Sementara, saat ditanyai sosok seorang Ibu. Kapolres Bima ini nampak terdiam sejenak.
Setelahnya, ia mengatakan bahwa sebagai seseorang yang mengandung, melahirkan, dan membesarkan kita tentunya memiliki tempat yang istimewa dalam keluarga.
Tanpa menafikan seorang ayah, lanjut Eko, sebagai anak kita wajib untuk patuh dan berbakti kepada ibu. Yaitu dengan cara berbakti kepada ibu dengan menghormati, menghargai, dan memberikan salah satu prioritas pada kebahagiaannya.
Ia lantas mengungkapkan dirinya tak mau jauh dari ibu yang melahirkannya
“Kemanapun saya ditugaskan. Saya selalu mengajak ibu untuk ikut serta. Termasuk saat bertugas di Bima ini,” ungkapnya.
Itu berarti, Eko selalu berada di dekat Sang Ibu sejak menjabat sebagai Wadanki Kompi I Batalyon B Resimen III Paspelopor Korbrimob Polri (IVB) Tahun 2007 silam, sampai menjabat sebagai Kapolres Bima Tahun 2024 ini.
Begitulah lambang dari ketaatan dan pengabdian Eko kepada Sang ibu, yang ia harap menjadi jalan baginya meraih kebaikan di dunia maupun di akhirat.
Kedekatan yang membuatnya ingat untuk selalu mendoakan ibu dan juga memohon doa darinya.
“Karena itu saya mengajak mereka untuk meminta maaf kepada orang tuanya, terutama ibu.” Pungkasnya. (Zainul)
COMMENTS